Iklan

Monday, November 30, 2015

Dunia memang tak selebar daun Kelor, tapi Kelor sudah mendunia


“Dunia tak selebar daun kelor”. Peribahasa ini cukup dikenal terutama di kalangan generasi di bawah tahun ‘90-an. Namun  ternyata kelor yang kecil itu sekarang sedang ngetop sedunia. Dari penelusuranku di dunia cyber, kudapatkan hasil yang dahsyat mengenai kehebatan kelor ini.

Gambar pinjam dari sini

Di kampungku (Sungayang, Tanah Datar, Sumatera Barat), tanaman ini disebut Munggai. Bahasa Indonesianya Kelor atau Merunggai (Moringa oleifera). Pohon Kelor adalah sejenis tumbuhan dari suku Moringaceae. Pohon ini memiliki ketinggian batang 7—12 meter. Daunnya berbentuk bulat telur dengan ukuran kecil-kecil bersusun majemuk dalam satu tangkai.

Kelor merupakan tanaman asli kaki bukit Himalaya Asia selatan, dari timur laut Pakistan (33° N, 73° E), sebelah utara Bengala Barat di India dan timur laut Bangladesh di mana sering ditemukan pada ketinggian 1.400 m dari permukaan laut, di atas tanah aluvial baru atau dekat aliran sungai. (NASIR, E.; ALI, S. I. (eds.), 1972).

Aku sesekali meminum rebusan daun kelor sejak mendapat informasi dari Acara Dr. OZ di Trans TV yang menyampaikan banyaknya manfaat daun kelor bagi kesehatan. Pengennya sih lebih sering minum, tapi sering lupa hehe...Syukur ada sebatang pohon kelor di belakang pondok dan juga cukup mudah memperoleh daun ini dari lingkungan sekitar. Sewaktu kecil Ibuku kadang-kadang memasak gulai daun kelor ini dicampur dengan telur, namanya gulai manis, kata Ibu di kampung memang biasa buat anak-anak.

Saat ini banyak yang menjual dalam bentuk tablet, segar, maupun kering. Kalau di rumah, yang mau minum cuma aku dan suami, biasanya sih direbus saja tanpa garam, minum airnya, kadang-kadang makan juga daunnya. Menurut berbagai sumber yang aku baca, diminum hangat lebih baik khasiatnya karena efek antioksidan masih kuat dalam keadaan hangat. Kalau anak-anak susah banget disuruh minum-minum beginian, padahal vitamin dan khasiatnya sangat banyak.

Berikut beberapa informasi, kandungan dan manfaat dari kelor ini:
  • Dari hasil riset C. Senthil Kumar, dari Anna Technology University, Tamilnadu, India, membuktikan bahwa daun kelor berkhasiat sebagai hepatoprotektor alias pelindung hati. Menurut dokter dan herbalis di Yogyakarta, dr Sidi Aritjahja, kelor mengandung antioksidan yang sangat tinggi dan sangat baik untuk penyakit pencernaan, misalnya luka usus dan luka lambung.
  • Bayi dan anak-anak pada masa pertumbuhan dianjurkan Organisasi Kesehatan Dunia WHO mengkonsumsi daun kelor. Perbandingan gram, daun kelor mengandung: 7 x vitamin C pada jeruk, 4 x calcium pada susu, 4 x vitamin A pada wortel, 2 x protein pada susu, 3 x potasium pada pisang. Serbuk daun Kelor memiliki dampak positif terbesar pada mereka yang lebih rentan terhadap kekurangan gizi, ibu hamil atau menyusui, anak-anak pada usia penyapihan, penderita HIV/AIDS, dan manula. Anak kurang gizi usia 1-3 tahun sebaiknya mengkonsumsi tiga sendok makan (25 g) serbuk daun Kelor setiap hari dan Wanita hamil atau menyusui harus mengkonsumsi enam sendok makan (50 g).
    Menurut standar FAO / WHO, jumlah itu memenuhi kebutuhan gizi harian bagi anak2 sebesar 42% Protein, 125% Calcium, 61% Magnesium, 41% Potassium, 71% zat besi, 310% Vitamin A dan 22% kebutuhan Vitamin C harian. Serta kebutuhan ibu hamil sebesar : 21% Protein, 84% Calcium, 54% Magnesium, 22% Potassium, 94% zat besi, 162% Vitamin A dan 9% kebutuhan Vitamin C harian.
  • NationalInstitute of Health (NIH), sebuah Fasilitas Penelitian Biomedis Amerika, pada 21 Maret 2008 menyatakan bahwa pohon kelor telah digunakan sebagai obat oleh berbagai kelompok etnis asli untuk mencegah atau mengobati lebih dari 300 jenis penyakit. Tradisi pengobatan Ayurveda India kuno menunjukkan bahwa 300 jenis penyakit dapat diobati dengan daun Moringa oleifera.
  • Dari hasil penemuan, Moringa diketahui sebagai tanaman yang sangat kaya nutrisi. Moringa mengandung 539 senyawa yang dikenal dalam pengobatan tradisional Afrika dan India (Ayurvedic), mengandung lebih dari 40 antioksidan dan 90 jenis nutrisi berupa vitamin essensial, mineral, asam amino, antioksidan, anti-penuaan dan anti-inflamasi. Kandungan nutrizi yang luar biasa bermanfaat untuk kesehatan itu membuat Moringa berbeda dari tanaman lainnya yang hanya memiliki satu atau dua manfaat saja. Karena itu tanaman ini disebut bioenergi kesehatan dan bernilai gizi super, The Miracle Tree dan Tree of Life. 
Selain itu,kelor bisa juga untuk:
  • Meningkatkan pertahanan alami tubuh.
  • Menyediakan nutrisi untuk mata dan otak.
  • Meningkatkan metabolisme tubuh.
  • Mendorong perbaikan struktur sel dalam tubuh.
  • Meningkatkan serum alami kolesterol.
  • Menghilangkan munculnya keriput dan garis-garis halus di permukaan wajah.
  • Meningkatkan dan menormalisasi fungsi hati dan ginjal.
  • Memperindah kulit.
  • Meningkatkan energi non gula.
  • Meningkatkan kerja pencernaan.
  • Sebagai antioksidan.
  • Meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
  • Meningkatkan sistem peredaran darah yang sehat.
  • Anti-inflamasi alami.
  • Menstabilkan kadar gula normal dalam tubuh.
  • Menimbulkan perasaan sehat, bugar dan berenergi
Di Indonesia tanaman kelor giat dikembangkan di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), yang berbatasan darat dengan negara Timor Leste yang sudah menanam pohon kelor di atas lahan seluas 125 hektare.


No comments: