Iklan

Thursday, December 10, 2015

LIDAH UNTUK KESEHATAN

Lidah? Lidah melelet gitu bisa jadi obat? Hehe maksudnya lidah buaya, bukan Sate Padang lidah sapi yang mengilerkan itu. Lidah Buaya (Aloe vera; Latin: Aloe barbadensis Milleer) sudah dikenal sejak ribuan tahun silam dan digunakan untuk berbagai manfaat diantaranya sebagai penyubur rambut, penyembuh luka, dan perawatan kulit. Tumbuhan ini berasal dari kawasan kering Afrika dan sudah menyebar ke berbagai belahan dunia.

Manfaat lidah buaya ini sudah aku praktikkan sejak anakku Ufi masih kecil sekitar tahun 1996 (sekarang, sudah kuliah), ketika Prof. H.M. Hembing  Wijayakusuma membawakan acara pengobatan herbal di RCTI. Beliau banyak memberitahukan manfaat-manfaat tanaman ini untuk keseharian kita, yang murah dan mudah didapat, juga mudah ditanam sendiri.

Manfaat yang sangat terasa sekali bagiku adalah untuk mengobati bengkak akibat jatuh. Namanya anak kecil yang lasak, kadang-kadang jatuh, benjol-benjol. Alhamdulillah kalau diolesi dengan lidah buaya cepat kempes dan membaik. 

Kegunaan kedua yang sering aku coba adalah untuk mengatasi perih terkena cipratan minyak goreng atau air panas, tetapi yang hanya melepuh ringan ya, kalau yang  berat pastinya harus di bawa ke UGD. Selain itu, aku juga sesekali memakai lidah buaya untuk muka, sering  lupa sih hehe. Kata Pak Hembing bisa menghilangkan bintik-bintik hitam dan menghaluskan muka, serta menghambat penuaan sel. Dalam sebuah seminar kesehatan, aku pernah diperkenalkan sebuah produk pengobatan luka yang katanya sangat ampuh sedunia, tetapi sudah diolah menjadi obat. Informasi ini juga aku dapatkan dari sumber lain di internet dan TV.

Aku sengaja mengumpulkan manfaat-manfaat dari banyak herbal untuk keseharian, sejak mengenal obat herbal/alami, aku sekeluarga memang jarang mengkonsumsi obat-obatan kimia, kecuali darurat. Bukan rahasia lagi efek obat-obatan kimia sangat berbahaya bagi tubuh, apalagi dengan  begitu banyak  beredar obat-obatan palsu, harus sangat hati-hati mengkonsumsi obat-obatan kimia. Ada buku yang aku rekomendasikan untuk dibaca mengenai dahsyatnya akibat negatif obat-obatan kimia ini; Deadly Mist, oleh Jerry D. Gray.



Untuk tulisan ini aku mengumpulkan lagi beberapa manfaat lidah buaya sebagai berikut:

  • Bisa dibuat minuman kesehatan berupa jus; isi daun dihancurkan dengan sedikit air, bisa ditambah gula, lebih sehat dengan madu atau gula merah. Bisa juga dibuat minuman segar, isi lidah buayanya dipotong-potong saja. Boleh dimakan mentah atau direbus dulu, ditambah pemanis alami. Bisa juga ditambah nata de coco. Sebelum dibersihkan, getah lidah buaya dikeluarkan dulu dengan cara menegakkan pangkal daun, di potong ujungnya sedikit, lalu biarkan getah menetes.   
  • Aloe Vera mengandung banyak vitamin diantaranya A, C, E, folic acid, choline, B1, B2, B3 (niacin), B6, B12. Ada 20 jenis mineral ditemukan didalam  lidah buaya yakni: calcium, magnesium, zinc, chromium, selenium, sodium, iron, potasium, copper, mangan.
  • Lidah buaya mengandung sekitar 18-22 jenis asam amino diantaranya 8 asam amino esensial dan asam lemak baik.
  • Aloe vera mengandung antioksidan tinggi yang disebut polyphenols.
  • Lidah buaya dapat digunakan untuk penghilang plak/karang gigi.
  • Bisa digunakan untuk menghambat penuaan pada kulit dan pelembab.
  • Bisa menurunkan kadar gula darah.
  • Melancarkan buang  air besar.
  • Menyuburkan rambut.
  • Meningkatkan imunitas tubuh.
  • Mengeluarkan racun tubuh/detoksifikasi.
  • Menjaga kesehatan kardiovaskular.
  • Menyembuhkan radang.
Referensi:

  1. Catatan dari Acara Hembing di RCTI sekitar  tahun 1996
  2. Healthy Life, Trans TV
  3. http://happyandraw.com/top-12-benefits-of-aloe-vera/
  4. http://authoritynutrition.com/8-proven-health-benefits-of-aloe-vera/
  5. https://id.wikipedia.org/wiki/Lidah_Buaya
  6. http://vitalitynutrition.com/2014/08/ultimate-health-tonic-plant-immortality-aloe-vera/#prettyPhoto/0/ 
  7. http://gardeneryardener.blogspot.co.id/2015/09/penggunaan-aloe-vera-di-produk-kosmetik.html
  8. http://baitulherbal.com/wp-content/uploads/2011/06/Gambar-Lidah-Buaya.jpeg (foto minjam dari sini)



PondokCinta, Darussalam—8-10 Desember 201

Monday, November 30, 2015

Dunia memang tak selebar daun Kelor, tapi Kelor sudah mendunia


“Dunia tak selebar daun kelor”. Peribahasa ini cukup dikenal terutama di kalangan generasi di bawah tahun ‘90-an. Namun  ternyata kelor yang kecil itu sekarang sedang ngetop sedunia. Dari penelusuranku di dunia cyber, kudapatkan hasil yang dahsyat mengenai kehebatan kelor ini.

Gambar pinjam dari sini

Di kampungku (Sungayang, Tanah Datar, Sumatera Barat), tanaman ini disebut Munggai. Bahasa Indonesianya Kelor atau Merunggai (Moringa oleifera). Pohon Kelor adalah sejenis tumbuhan dari suku Moringaceae. Pohon ini memiliki ketinggian batang 7—12 meter. Daunnya berbentuk bulat telur dengan ukuran kecil-kecil bersusun majemuk dalam satu tangkai.

Kelor merupakan tanaman asli kaki bukit Himalaya Asia selatan, dari timur laut Pakistan (33° N, 73° E), sebelah utara Bengala Barat di India dan timur laut Bangladesh di mana sering ditemukan pada ketinggian 1.400 m dari permukaan laut, di atas tanah aluvial baru atau dekat aliran sungai. (NASIR, E.; ALI, S. I. (eds.), 1972).

Aku sesekali meminum rebusan daun kelor sejak mendapat informasi dari Acara Dr. OZ di Trans TV yang menyampaikan banyaknya manfaat daun kelor bagi kesehatan. Pengennya sih lebih sering minum, tapi sering lupa hehe...Syukur ada sebatang pohon kelor di belakang pondok dan juga cukup mudah memperoleh daun ini dari lingkungan sekitar. Sewaktu kecil Ibuku kadang-kadang memasak gulai daun kelor ini dicampur dengan telur, namanya gulai manis, kata Ibu di kampung memang biasa buat anak-anak.

Saat ini banyak yang menjual dalam bentuk tablet, segar, maupun kering. Kalau di rumah, yang mau minum cuma aku dan suami, biasanya sih direbus saja tanpa garam, minum airnya, kadang-kadang makan juga daunnya. Menurut berbagai sumber yang aku baca, diminum hangat lebih baik khasiatnya karena efek antioksidan masih kuat dalam keadaan hangat. Kalau anak-anak susah banget disuruh minum-minum beginian, padahal vitamin dan khasiatnya sangat banyak.

Berikut beberapa informasi, kandungan dan manfaat dari kelor ini:
  • Dari hasil riset C. Senthil Kumar, dari Anna Technology University, Tamilnadu, India, membuktikan bahwa daun kelor berkhasiat sebagai hepatoprotektor alias pelindung hati. Menurut dokter dan herbalis di Yogyakarta, dr Sidi Aritjahja, kelor mengandung antioksidan yang sangat tinggi dan sangat baik untuk penyakit pencernaan, misalnya luka usus dan luka lambung.
  • Bayi dan anak-anak pada masa pertumbuhan dianjurkan Organisasi Kesehatan Dunia WHO mengkonsumsi daun kelor. Perbandingan gram, daun kelor mengandung: 7 x vitamin C pada jeruk, 4 x calcium pada susu, 4 x vitamin A pada wortel, 2 x protein pada susu, 3 x potasium pada pisang. Serbuk daun Kelor memiliki dampak positif terbesar pada mereka yang lebih rentan terhadap kekurangan gizi, ibu hamil atau menyusui, anak-anak pada usia penyapihan, penderita HIV/AIDS, dan manula. Anak kurang gizi usia 1-3 tahun sebaiknya mengkonsumsi tiga sendok makan (25 g) serbuk daun Kelor setiap hari dan Wanita hamil atau menyusui harus mengkonsumsi enam sendok makan (50 g).
    Menurut standar FAO / WHO, jumlah itu memenuhi kebutuhan gizi harian bagi anak2 sebesar 42% Protein, 125% Calcium, 61% Magnesium, 41% Potassium, 71% zat besi, 310% Vitamin A dan 22% kebutuhan Vitamin C harian. Serta kebutuhan ibu hamil sebesar : 21% Protein, 84% Calcium, 54% Magnesium, 22% Potassium, 94% zat besi, 162% Vitamin A dan 9% kebutuhan Vitamin C harian.
  • NationalInstitute of Health (NIH), sebuah Fasilitas Penelitian Biomedis Amerika, pada 21 Maret 2008 menyatakan bahwa pohon kelor telah digunakan sebagai obat oleh berbagai kelompok etnis asli untuk mencegah atau mengobati lebih dari 300 jenis penyakit. Tradisi pengobatan Ayurveda India kuno menunjukkan bahwa 300 jenis penyakit dapat diobati dengan daun Moringa oleifera.
  • Dari hasil penemuan, Moringa diketahui sebagai tanaman yang sangat kaya nutrisi. Moringa mengandung 539 senyawa yang dikenal dalam pengobatan tradisional Afrika dan India (Ayurvedic), mengandung lebih dari 40 antioksidan dan 90 jenis nutrisi berupa vitamin essensial, mineral, asam amino, antioksidan, anti-penuaan dan anti-inflamasi. Kandungan nutrizi yang luar biasa bermanfaat untuk kesehatan itu membuat Moringa berbeda dari tanaman lainnya yang hanya memiliki satu atau dua manfaat saja. Karena itu tanaman ini disebut bioenergi kesehatan dan bernilai gizi super, The Miracle Tree dan Tree of Life. 
Selain itu,kelor bisa juga untuk:
  • Meningkatkan pertahanan alami tubuh.
  • Menyediakan nutrisi untuk mata dan otak.
  • Meningkatkan metabolisme tubuh.
  • Mendorong perbaikan struktur sel dalam tubuh.
  • Meningkatkan serum alami kolesterol.
  • Menghilangkan munculnya keriput dan garis-garis halus di permukaan wajah.
  • Meningkatkan dan menormalisasi fungsi hati dan ginjal.
  • Memperindah kulit.
  • Meningkatkan energi non gula.
  • Meningkatkan kerja pencernaan.
  • Sebagai antioksidan.
  • Meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
  • Meningkatkan sistem peredaran darah yang sehat.
  • Anti-inflamasi alami.
  • Menstabilkan kadar gula normal dalam tubuh.
  • Menimbulkan perasaan sehat, bugar dan berenergi
Di Indonesia tanaman kelor giat dikembangkan di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), yang berbatasan darat dengan negara Timor Leste yang sudah menanam pohon kelor di atas lahan seluas 125 hektare.


Monday, November 16, 2015

Melati

Melati Putih (Jasminum sambac).

Ini salah satu bunga kesayanganku, putih cantik dan wangi. Sewaktu kuliah dulu, aku hampir setiap hari mengantongi melati dari kebun di rumahku, menyenangkan wanginya ketimbang parfum. Semacam aroma terapi gitu deh. Sampai ada yang ngeledek aku dukun hehe... Sayang sekali sekarang hanya bisa mengenang bunga melati tebal kami ini. Entah mungkin tanah di Medan memang lebih subur, di Banda aceh kami tak lagi bisa mengembang biakan banyak jenis tanaman berbunga.

Melati termasuk tanaman merambat dalam keluarga zaitun (Oleaceae). Ada sekitar 200 spesies melati. Merupakan tumbuhan asli daerah tropis dan hangat dari Eurasia, Australasia dan Oseania. 

Aku pernah baca katanya Suzanna bintang film tempo doeloe itu suka makan melati untuk kecantikannya. Ternyata memang banyak khasiat melati untuk kesehatan dan kecantikan. Pantas banyak dibuat teh. Ada juga yang dibuat minyak. Melati mengandung minyak eteris, zat berbau yang terkandung dalam tanaman dan memiliki sejumlah senyawa kimia penting, seperti indolelinalcoholasetat benzilicalkohol benzilic, dan jasmon, yang semuanya bermanfat untuk kesehatan. Dari berbagai sumber aku kumpulkan beberapa manfaat;

·        Bahan campuran parfum.
·    Untuk aromaterapi, bisa mengurangi stres, ketegangan saraf, apatis, kecemasan, dan gangguan          saraf.
·      Teh melati sebagai tonik alami untuk merangsang semua fungsi sistem tubuh utama dan organ.
·      Sebagai afrodisiak alami yang sangat kuat, untuk meningkatkan libido, kekuatan seksual, dorongan seksual.
·        Mengatasi nyeri otot, sendi, dan sakit kepala.
·        Minyak melati dicampurkan ke dalam minyak esensial dapat mengobati gejala infeksi pernapasan.
·        Sebagai antiseptik untuk mengobati segala macam infeksi kulit.
·        Meningkatkan fungsi dari sistem pencernaan.
·        Teh dan ekstrak melati dapat membantu menurunkan berat badan lebih efektif.
·        Sebagai alat detoksifikasi aman untuk menghilangkan racun dan membersihkan tubuh.
·   Menurunkan LDL (Low Density Lipoprotein) atau kolesterol jahat dan menaikkan HDL (High Density Lipoprotein) atau kolesterol baik.
·        Zat Polyphenol dalam melati bisa mencegah kanker.

Teh melati bisa diminum 2-3 cangkir sehari. Pokoknya jangan berlebihanlah, karena apa-apa yang berlebihan jadi tidak baik.


Referensi:

https://id.wikipedia.org/wiki/Melati
Kompas Health
http://melatitaman.blogspot.co.id/