(Puisi siang lekang)
Buntu.
hati membatu. pikiran beku.
senyumpun terbang bersama debu-debu
kususuri sendiri jalan lengang ini
tak lagi wangi rumput hijau
hanya kusam tertutup lumpur.
hitam.
burung-burung telah pergi
mencari
entahlah mencari apa
entah dimana damai...
gersang. dan siang memanggang kepalaku
pilu?
aku tak mengerti lagi arti pilu!
sedih?
sedih tlah terbang bersama gelombang
hanya gersang tertinggal
pohonpun tinggal tulang.
di tanahku.
Siang, jalanan. 6 Feb ‘05
No comments:
Post a Comment