sajak ini kekasih, menyentak-nyentak hati. beriak tak berbunyi. tapi menikam dalam, jiwaku!
kubiarkan berdiam dalam perjalanan, mengeja jarak kotamu-kotaku. kuyakin waktu kan meredam derunya
seperti biasa, kau datang dan pergi
serupa mimpi
melambungkan rasa
melimbungkan logika. pun bahagia-kecewa, bergantian
kunikmati saja
meski rindu hanya berpagut lewat pandang
aku masih saja tak belajar membiar renjana pergi
seperti rindudendam
mungkin takkan berakhir sampai mati
sebab cinta mati ketika rindu pergi
laksana kutukan
kuterima sakit-nikmat mencinta serupa ini
Cipanas-Medan 24-27 Agustus 2008
No comments:
Post a Comment