Judul : Jihad Terlarang - Cerita dari Bawah Tanah
Penulis : Mataharitimoer
Penerbit : Kayla Pustaka
Halaman : 378 hlm.
Harga : Rp 44.000,-
Tentang apa sih? Nih, sinopsis singkatnya :
Royan menyimpan dendam pada Tuhan dan tentara, yang merenggut nyawa bapaknya pada Peristiwa Tanjung Priok. Tahun 1988 ia bergabung dengan pergerakan Islam bawah-tanah, yang ingin menggulingkan rezim yang dianggap thagut alias setan. Muslim yang tidak mengikrarkan keimanannya dituding kafir. Pergerakannya dicap sebagai Organisasi Terlarang oleh rezim, sehingga ia harus bergerilya dari kota ke kota, berkelit dari intaian intelijen.
Di tengah perjuangan antara hidup dan mati, Royan justru menyaksikan kezaliman di tubuh pergerakan. Ia mulai menentang para pemimpinnya yang memanfaatkan agama untuk kepentingan sendiri. Abu Qital dan Abu Shoffan, atasannya, mencoba menghentikannya dengan fitnah, teror, dan penculikan. Peristiwa-peristiwa itu membuatnya berpikir ulang tentang Kebenaran, yang selama ini ia yakini menyertai pergerakannya.
Berikut beberapa testimoni tentang novel ini :
Novel ini menarik karena dua alasan. Pertama, alur ceritanya diangkat dari pengalaman aktual dalam sebuah dunia yang penuh misteri, ganas dan eksklusif dengan mengatasnamakan Tuhan—sebuah perbuatan yang berlawanan dengan seluruh ruh Alqur’an tentang cara damai dan beradab dalam mencapai sebuah tujuan. Kedua, menempuh jalan kekerasan dalam pengalaman politik Indonesia ujung-ujungnya hanya satu: malapetaka.
—Ahmad Syafii Maarif, Sesepuh Muhammadiyah
Mataharitimoer hanya sebuah noktah di gunung es, betapa ketidakadilan global dapat membangkitkan kerikil terpendam yang selanjutnya menjadi batu sandungan global ….
—Prof. Dr. Ahmad Mubarok, M.A., Guru Besar Psikologi Islam
Makna jihad yang sering dipahami dengan salah kaprah oleh banyak orang dibongkar dengan unik oleh Mataharitimoer.
—Enison Sinaro, Sutradara Film Bom Bali Long Road To Heaven
Gaya penulisan dan isi novel membuatnya patut disandingkan dengan Atheis-nya Achdiat Karta Mihardja …. Sungguh dahsyat! Sayang kalau buku ini hanya dinikmati kovernya saja ….
—Herawatmo, Rakyat Merdeka Online
Menukik tajam! Layak dibaca oleh para pemerhati kebijakan politik nasional dan internasional, terkait dengan isu jihad dan terorisme.
—Zaki Amrullah, Radio Deutsche Welle
Penculikan ternyata tidak hanya dilakukan oleh Densus 88, tapi juga oleh kelompok yang bersaing dalam satu tubuh gerakan yang awalnya sama. Apakah itu yang dimaksud dengan “Jihad Terlarang”? Membaca buku ini akan menambah wawasan bagaimana serunya pergolakan dalam sebuah harakah (gerakan).
—Fauzan Al-Anshari, Juru Bicara Majelis Mujahidin Indonesia
Sangat bagus! Mengupas ijtihad seorang anak manusia dalam sebuah misi jihad, namun pada akhirnya ia sendiri meragukan jalan yang ditempuhnya. Baru kali ini ada sebuah buku yang memaparkan kehidupan seorang manusia yang sangat tersembunyi.
—Alchaidar, Mantan Aktivis NII (Negara Islam Indonesia)
Buku ini tidak saja mengisahkan perjalanan hidup namun juga pergulatan mencari makna kehidupan yang berkarakter diametral penuh konfrontasi dan jamak dari penulisnya. Saya pikir ia telah menemukan dirinya kembali walaupun tidak pernah sama lagi dengan dirinya yang dulu.
—Nurul Arifin, Artis
Sangat menggugah! Membuka tabir sebuah gerakan
yang mengklaim kebenaran hanya ada di pihaknya.
—Herry Muhammad, GATRA
Novel yang untuk pertama kalinya mengilustrasikan Islam underground dengan jujur. Latar belakang penulis yang pernah bersentuhan langsung dengan gerakan bawah-tanah membuat kisah di dalamnya begitu hidup dan nyata. Sebuah referensi penting untuk memahami satu dimensi dari Gerakan Islam di Indonesia.
—Siska Widyawati, JIJI Press
Akhirnya ada juga orang yang berani menulis novel tentang pergerakan Islam garis keras dalam
rangka mendirikan negara Islam …. Selama ini, mereka yang terlibat hanya berani
mengungkapkan bisik-bisik belaka. Sangat inspiratif sekaligus mengejutkan.
—Wahyudin Fahmi, Koran Tempo
Karya-karya Mataharitimoer telah dibaca oleh banyak penggemarnya. Ia telah memberikan inspirasi dan motivasi pada jutaan orang lainnya.
—Yudhi Aprianto, www.sarikata.com
Luar biasa! Penuh pesan moral di dalamnya. Mataharitimoer menulis dengan jiwa, seakan ia terlibat secara intens dalam setiap cerita.
—Anis Maftukhin, Editor Buku La Tahzan
14 comments:
Luar biasa! Walaupun gak bakalan bisa baca, tapi baca semua testimonialnya, udah pasti bukunya top abis!
-Vie, mantan model dan seorg ibu.
hmmmm........lagi mikir2 nih...soalnya agak gaksuka kalau larinya berbau ekstrem...
sebuah novel yg syarat pengalaman spiritual, membuat kita berpikir dan merenung setelah membacanya (eh dari bocoran...)
Smoga novelmu laris manis dan bermanfaat untuk kehidupan
dari testinya mantaf..tp kalo dikirimin bukunya pasti lebih mantaf lagi..hehehe
Maaauuuu donk :D
jadi penasaran :(
Pengin baca juga, buat nambah wawasan.
Meiy, sayang deh kalo listrik di situ mati terus...khan aspirasi nya jadi terhambat terus. hayaaaah.....
Belum bisa komentar nih.
Moga-moga air terus mengalir ke tempat yang rendah.
wah makasih meiy, mau menampilkan bukuku di blog yang laku spt blog kamu ini.
makasih buat semua teman2 yg komentar. duh Muhasuh... jadi kangen...
insya Allah beli. duh meeiiiiyy..mau komen aja susah bener. lamaaaaa nunggunya....hiks...
boleh jg tuh Meiy, ntar aku cari ah bukunya...
butuh ketegaran hati buat baca buku ini ya....
tp krn pengarangnya om MT...boleh juga di coba...
tx infonya..dah lama juga ga main ke blognya om MT jd diingetin Meiy...
Seperti biasa, bukunya belum beredar di padang. Maklum kota kecil yang kini mulai serba ketinggalan dg hal2 baru, terutama buku baru. Ha3x
... :)
Post a Comment